Google
WWW ceritafetaria.blogspot.com

Minggu, 23 Maret 2008

Liat-Liat UNAND (supaya tau..)






















kadang gw suka rada kesel kalo lagi pulang ke Jakarta trus ditanyain "Lo kuliah dimana rend??", trus pas gw jawab "di UNAND, di Padang!!!" langsung pada bengong, keselek, M2B (manyun-manyun bego) denger jawaban gw, pa lagi pertanyaan lanjutannnya kayak gw kuliah di tengah hutan aja "lo doank yang orang disana??" tw "lo pasti dua hari dua malem perjalanan baru nyampe di kampus y??" (seeeeeeettttttttttt....!!!). Gw tau itu cuma becanda,pi kata-kata temen gw buat gw bersemangat kasi liat kondisi kampus gw di postingan kali ini.












FYI






di UNAND a.k.a Universitas Andalas ada 5 fakultas eksakta






-MIPA






-Teknik






-Pertanian






-peternakan






-Kedokteran (jati)






trus ada 4 non-eksakta






-FISIP






-Hukum






-Sastra






-Ekonomi












tambah politenik, politani, ma PSIK










gw si sebernya pengen masukin banyak, pi berhubung lemot lo pada liat aja ya di http://www.unand.ac.id/ sip???












Selasa, 18 Maret 2008

INAGURASI FISIP (by FISIP 2006)


selamat yahhh....buat panitia, sukses buat kalian semua and gak sia-sia harus rela bolos kuliah demi acara ini. (RJ)

PS: sory yah fotonya gak jelas!!!sing penting ada.

Senin, 10 Maret 2008

LOOKING FOR FIDEL (2004)


Membicarakan tentang Fidel Castro mungkin tidak ada habisnya, seorang Revolusioner, bapak bangsa dan sosialist sejati dimata rakyat Cuba namun dicap diktator dan anti-demokrasi dari sudut pandang AS.
Film dokumenter bertitel "LOOKING FOR FIDEL" yang disutradarai Oliver Stones mungkin bisa menjadi referensi tontonan bagi kita bagaimana sosok Fidel Castro dalam menanggapi beberapa isu dan persepsi Barat terutama AS mengenai dirinya dan kebijakan-kebijakannya bagi rakyat Cuba.
film ini menyajikan wawancara langsung dengan sang El-Commandante terhadap beragam permasalahan dan isu antara lain; pembajakan pesawat milik maskapai penerbangan komersial AS yang dulakukan oleh warga negara Cuba, demokratisasi di Cuba, senjata pemusnah massal dan masa depan Cuba.
Dalam film ini Oliver Stones berusaha se-objektif mungkin dalam menyajikan dokumenter ini, tidak hanya menyajikan pendapat langsung Castro atas beberapa permasalahan namun juga menghadirkan wawancara-wawancara para "korban" kebijakan dalam negeri Castro, bahkan terdapat bagian didalam film ini yang menghadirkan konferensi pers para pembajak pesawat yang tertangkap yang dihadiri oleh Castro dan pendapat Castro tentang tindakan mereka. Dalam film ini juga dihadirkan beberapa cuplikan dokumentasi film hitam-putih Castro semasa menjadi Grilyawan di Sierra Maestra dan pidato kemenangannya kepada publik Cuba di Havana setelah berhasil merontokkan rezim Batista.
Dalam film ini kita akan dibawa untuk mempresepsikan sendiri bagaimana tokoh Castro sebenarnya, apakah itu sepaham dengan imege yang dibentuk AS, rakyat Cuba yang pro terhadapnya atau Castro dalam sudut pandang kita sendiri, semua itu rasanya sudah dari awal di-set oleh Oliver Stone.

Verdict :
Dalam film ini sang filmmaker kurang banyak menyajikan pernyataan dari pihak yang tidak sepaham dengan Castro, namun pertanyaan-pertanyaan kritis yang disampaikan oleh pewawancara kepada Castro sudah dapat membuat takaran Objektifitas Film berimbang.(RJ)

Kamis, 06 Maret 2008

Sate Danguang- Danguang


kalo kita ditanya tentang sate umumnya akan terbayang susunan daging-daging dengan potongan dadu yang tersusun dalam sebatang bambu atau kayu panjang berukuran 10-13cm. sate merupakan makanan yang sudah jamak bagi masyarakat Indonesia, contohnya Sate madura yang menggunakan saus kacang manis, Sate Padang yang terdapat dua mazhab yaitu Padangpanjang (saus/kuah berwarna kuning), dan Pariaman (saus/kuah berwarna merah) atu bahkan sate Afrika yang sering terdengar akhir-akhir ini yang sebetulnya tidak mempunyai bentuk seperti sate pada umumnya namun sama dari hal pengolahan.

Di kabupaten 50 kota tidak jauh dari kota Payakumbuh Sumatera Barat tepatnya di daerah Danguang-Danguang terdapat ragam baru kuliner sate Indonesia yaitu sate Danguang-Danguang, sejenak tampilannya mirip dengan sate Padang dengan mazhab padangpanjang yang memiliki kuah berwarna kuning tau sate kajang dari negeri Jiran Malaysia, namun ada yang membedakannnya yaitu dagingnya dilumuri oleh campuran bumbu dan parutan kelapa, tidak itu saja cara penyajiannya-pun berbeda dari yang lainnya yaitu sate yang sudah dilumuri bumbu tadi di panggang dan disajikan dalam wadah tersendiri (dalam ukuran perporsi) dan bagi penikmatnya akan diberikan sebuah piring yang berisikan ketupat yang telah disiram oleh kuah sate. dalam satu porsi sate dapat dinikmati 2-4 orang.

Jika anda penasaran dan ingin mencoba silahkan mampir ke daerah Danguang-Danguang Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat terdapat banyak pilihan tempat/kedai sate.